Rabu, 11 Maret 2015

bab III JHON WAWO



69






BAB III

METODOLOGI PENELITIAN




c)  Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

tindakan kelas (PTK/classroom action research). Suharsimi Arikunto mendefinisikan bahwa penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama, tindakan tersebut diberikan oleh guru

atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa. Sedangkan menurut David Hopkins, PTK mengandung pengertian yakni sebuah bentuk kegiatan refleksi diri yang dilakukan oleh para pelaku pendidikan dalam suatu situasi kependidikan untuk memperbaiki rasionalitas dan keadilan tentang: (a) praktik-praktik kependidikan mereka, (b) pemahaman mereka tentang praktik-praktik

tersebut, (c) situasi dimana praktik-praktik tersebut dilaksanakan. Bertolak dari pemikiran tersebut, penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh para pelaku penidikan dikelasnya melalui refleksi diri dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat.

Penelitian tindakan kelas ini merupakan penelitian kualitatif meskipun data yang dikumpulkan bersifat kuantitatif, dimana uraiannya bersifat deskriptif

70






dalam  bentuk  kata-kata,  peneliti  merupakan  instrumen  utama  dalam

pengumpulan data, proses sama pentingnya dengan produk.

Penelitian tindakan kelas ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis & Mc. Taggart, yang mana berbentuk spiral dari siklus yang satu ke

siklus berikutnya. Adapun setiap siklus terdiri dari perencanaan (Planning),

pelaksanaan tindakan (Acting), observasi (Observation) dan refleksi (Reflecting). Adapun sebelum masuk pada siklus I dilakukan tindakan pendahuluan yang

berupa identifikasi permasalahan. Berikut gambar alur PTK model Kemmis dan Mc. Taggart.
































71














































Penjelasan alur diatas sebagai berikut:

1.    Rencana (Planning)

Pada tahap ini, peneliti merumuskan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran, termasuk didalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran.

72






2.    Pelaksanaan (Acting)

Tindakan yang dimaksud disini adalah tindakan yang dilakukan dengan sadar dan terkendali. Peneliti melaksanakan tindakan berdasarkan rencana tindakan yang telah direncanakan, sebagai upaya perbaikan dan peningkatan atau perubahan proses pembelajaran, perilaku, sikap, dan prestasi belajar siswa yang diinginkan.

3.    Pengamatan (Observation)

Pada tahap ini guru mengamati dampak atau hasil dari tindakan yang dilaksanakan terhadap siswa. Apakah berdasarkan tindakan yang dilaksanakan itu memberi pengaruh terhadap peningkatan proses pembelajaran dan hasil belajar siswa atau tidak.

4.    Refleksi (Reflecting)

Pada tahap ini, peneliti mengkaji dan mempertimbangkan secara mendalam tentang hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan itu dengan mendasarkan pada berbagai kriteria yang telah dibuat. Berdasarkan hasil refleksi ini, peneliti dapat melakukan perbaikan (replanning) terhadap rencana awal yang telah dibuat jika masih terdapat kekurangan agar mencapai indikator penelitian yang telah ditentukan.

Dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas ini, peneliti berkolaborasi dengan guru untuk melakukan inovasi dalam pembelajaran matematika. Adapun

tindakannya berupa penerapan pembelajaran kooperatif tipe  three step interview

yang akan diterapkan pada mata pelajaran matematika.

Hubungan antara guru dan peneliti dalam penelitian tindakan kelas ini adalah bersifat kemitraan yakni kedua-duanya bersama terlibat secara penuh terhadap penelitian tindakan kelas yang dilakukan sesuai dengan prosesnya,

seperti  dalam  perencanaan  (Planning),  pelaksanaan  tindakan  (Acting),

pengamatan atau (Observation) dan refleksi (Reflecting) pada tiap-tiap siklusnya yakni siklus I dan siklus II yang diharapkan mampu untuk mengatasi permasalahan yang ada di kelas dan memenuhi hasil yang diinginkan.


d)  Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian

1.    Setting Penelitian a.Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SMAN 6 Kota Komba Manggarai Timur untuk mata pelajaran Matematika kelas XI IPS & BAHASA. Pemilihan ini dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelasXI IPS & BAHASAkhususnya pada mata pelajaran matematika dalam menyelesaikan soal tentang , selain itu untuk meningkatkan proses pembelajaran yang ada pada SMAN 6 Kota Komba Manggarai Timur.

b. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015, yaitu bulan Maret sampai dengan bulan Mei 2015. Penentuan

74






waktu penelitian disesuaikan dengan jadwal pelajaran kelas XI IPS & BAHASA dan kalender akademik sekolah, karena PTK dilakukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar mengajar efektif di kelas.

c. Siklus Penelitian

PTK ini dilaksanakan melalui dua siklus untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa dan aktivitas siswa dalam mengikuti mata pelajaran Matematika melalui model pembelajaran Kooperatif tipe three step interview.




2.  Karakteristik Subjek Penelitian

Dalam PTK ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa-siswi kelas XI IPS & BAHASA SMAN 6 Kota Komba Manggarai Timur, yang berjumlah 37 siswa yang dengan komposisi perempuan sebanyak 16 siswa dan laki-laki sebanyak 21 siswa. Adapun pemilihan kelas ini dikarenakan memiliki latar belakang sosial-ekonomi dan kemampuan akademis yang berbeda satu dengan yang lain.


e)  Variabel yang diselidiki


Variabel yang menjadi sasaran dalam penelitian tindakan kelas ini adalah:




1.      Variabel input :Hasil belajar Siswa Kelas XI IPS & BAHASA SMAN 6 Kota Komba Manggarai Timur



2.      2.
Variabel Proses
: Model Pembelajaran Kooperatif tipe three step interview

75






3. Variabel Output :Penerapan model kooperatif tipe three step interview dengan pendekatan berbasis masalah dalam upaya meningkatkan komunikasi matematis siswa SMAN 6 Kota Komba Manggarai Timur.


f)         Rencana Tindakan

Prosedur penelitian pada penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan

dalam 2 siklus. Setiap siklus meliputi perencanaan (planning), pelaksanaan

tindakan(acting), pengamatan (observation) dan refleksi (reflecting). Secara garis besar siklus tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

SIKLUS I

6. Perencanaan

Rencana yang disusun dalam melaksanakan PTK ini adalah:

f)        Membuat skenario pembelajaran yang akan dilakukan

g)        Menyiapkan instrumen penelitian

h)       Menyiapkan media pembelajaran

i)         Menyiapkan alat evaluasi pembelajaran

j)         Membentuk kelompok-kelompok siswa (direncanakan 1 kelompok terdiri dari 4-5 siswa yang bevariasi dalam kemampuan akademis, jenis kelamin dan salah satu menjadi ketua kelompok)

k)       Menyiapkan penghargaan yang akan diberikan pada kelompok dan siswa yang berprestasi

76






7.    Pelaksanaan Tindakan

5.        Guru memotivasi siswa dan melakukan tanya jawab mengenai pecahan

6.        Guru membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok sesuai dengan susunan yang telah dibentuk

7.        Guru menyampaikan materi menggunakan media yang telah disiapkan

8.        Guru membagikan lembar kerja yang berupa soal-soal yang berkaitan dengan pecahan kepada setiap kelompok untuk dikerjakan

9.        Guru berkeliling membantu siswa yang mengalami kesulitan

10.    Ketua kelompok diberi kesempatan mempresentasikan hasil diskusinya

11.    Guru memberikan tes yang berkaitan dengan pecahan kepada siswa dan memberikan penghargaan bagi siswa yang berhasil menyelesaikannya dengan baik

8.    Pengamatan (Observasi)

Observasi pada penelitian ini dilakukan terhadap proses pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat, aktivitas siswa dalam bekerja secara kelompok dan selama kegiatan belajar berlangsung serta kegiatan evaluasi/tes yang diberikan kepada siswa diakhir pembelajaran.


9. Refleksi

Pada kegiatan refleksi dilakukan analisis terhadap hasil observasi dan hasil tes untuk mengetahui kegagalan atau masalah yang dialami selama proses pembelajaran berlangsung dan kemudian dicarikan solusi yang efektif

77






(replanning) yang sesuai untuk mengatasi kegagalan tersebut untukdiimplementasikan pada siklus selanjutnya.

SIKLUS II

a. Perencanaan

Rencana yang disusun dalam melaksanakan PTK ini adalah:

7.        Membuat skenario pembelajaran yang akan dilakukan berdasarkan pada siklus I

8.        Menyiapkan instrumen penelitian

9.        Menyiapkan media pembelajaran

10.    Menyiapkan alat evaluasi pembelajaran

11.    Membentuk kelompok berdasarkan kelompok yang terdapat pada siklus I

12.    Menyiapkan penghargaan yang akan diberikan pada kelompok yang berprestasi

b.    Pelaksanaan Tindakan

3)       Guru memotivasi siswa dan melakukan tanya jawab mengenai operasi hitung pecahan campuran dan menginformasikan langkah-langkah STAD

4)       Guru membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok sesuai dengan susunan yang telah dibentuk

5)       Guru menyampaikan materi menggunakan media yang berbeda dengan sebelumnya pada siklus I

6)       Guru membagikan lembar kerja yang berupa soal-soal yang berkaitan dengan pecahan kepada setiap kelompok untuk dikerjakan

78






7)       Guru berkeliling membantu siswa yang mengalami kesulitan

8)       Ketua kelompok diberi kesempatan mempresentasikan hasil diskusinya

9)       Guru memberikan tes yang berkaitan dengan pecahan kepada siswa dan memberikan penghargaan bagi siswa yang berhasil mengerjakannya dengan baik dan benar

c.    Pengamatan (Observasi)

Observasi pada penelitian ini berdasarkan tindakan siklus II sebagai perbaikan siklus I. Observasi ini dilakukan terhadap proses pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat, aktivitas siswa dalam bekerja secara kelompok dan selama kegiatan belajar berlangsung serta kegiatan evaluasi/tes yang diberikan kepada siswa.

d. Refleksi

Pada kegiatan refleksi siklus ke dua dilakukan analisis terhadap hasil observasi dan hasil tes siklus II untuk serta membuat kesimpulan atas pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe three step interview dalam meningkatkan komunkasi matematis siswa mata pelajaran matematika khususnya materi pecahan pada siswa kelas XI IPS & BAHASA SMAN 6 Kota Komba Mangarai Timur.

g)  Teknik dan Alat Pengumpulan Data

1.    Teknik Pengumpulan Data a. Metode Observasi

Metode observasi (pengamatan) merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati obyek penelitian baik secara

79






langsung atau tidak langsung. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang aktivitas siswa kelas  XI IPS & BAHASA SMAN 6 Kota Komba Manggarai Timur dalam proses pembelajaran matematika menggunakan pembelajaran kooperatif tipe three step interview.
b. Metode Interview (wawancara)

Metode ini merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan jalan tanya jawab antara dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik yang dikerjakan secara sistematis dan berlandaskan pada tujuan

penelitian. Wawancara ini dilakukan kepada siswa dan guru yang digunakan untuk mendapatkan data tentang sikap atau pendapat siswa dalam melaksanaan pembelajaran dan tingkat keberhasilan implementasi pembelajaran kooperatif tipe three step interview terhadap pelajaran matematika di kelas XI IPS & BAHASA SMAN 6 Kota Komba Manggarai Timur.

c. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,

prasasti, notulen, rapat, lengger, agenda, dan sebagainya. Dalam penelitian ini, metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data-




80






data yang terdapat pada SMAN 6 Kota Komba Manggarai Timur sebagai penunjang data penelitian.

d. Tes

Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang

sudah ditentukan. Dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data tentang nilai hasil belajar siswa mata pelajaran matematika pokok bahasan pecahan.


2.    Alat Pengumpulan Data a. Lembar Observasi

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan lembar observasi untuk mengukur tingkat aktivitas siswa kelas XI IPS & BAHASA SMAN 6 Kota Komba Manggarai Timur dalam kegiatan pembelajaran matematika dan lembar observasi guru kelas XI IPS & BAHASA SMAN 6 Kota Komba Manggarai Timur dalam kegiatan proses belajar mengajar matematika melalui pembelajaran kooperatif tipe three step interview .

b. Interview (wawancara)

Peneliti menggunakan panduan wawancara untuk guru dan siswa kelas XI IPS & BAHASA SMAN 6 Kota Komba Manggarai Timur untuk memperoleh data yang berkaitan dengan kondisi siswa selama mengikuti kegiatan belajar mengajar dan tingkat keberhasilan dalam pelaksanaan kegiatan




81






pembelajaran matematika pokok bahasan pecahan dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe three step interview.

c. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data-data yang terdapat pada SMAN 6 Kota Komba Manggarai Timur. Data tersebut meliputi absensi siswa kelas XI IPS & BAHASA, perangkat pembelajaran dan hasil evaluasi siswa mata pelajaran matematika, gambar pada waktu proses pembelajaran matematika menggunakan pembelajaran kooperatif tipe three step interview berlangsung, serta data-data lain yang menunjang selama penelitian berlangsung.


d. Tes

Peneliti menggunakan butir soal/instrumen soal harian untuk mengukur hasil belajar siswa kelas XI IPS & BAHASA mata pelajaran matematika .


h)  Teknik Analisis Data

Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan analisa data. Dalam penelitian tindakan kelas ini, digunakan analisis data secara deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa juga untuk

82






mengetahui respon siswa terhadap kegiatan serta aktivitas siswa selama proses

pembelajaran berlangsung.

Terdapat dua jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian tindakan kelas

ini, yakni secara kualitatif dan kuantitatif. Data secara kualitatif yakni menggambarkan kenyataan yang diperoleh pada saat proses pembelajaran dan wawancara untuk mengetahui pandangan atau sikap siswa, aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran, dan hasil belajar yang telah dicapai.

Sedangkan data secara kuantitatif berwujud nilai hasil belajar siswa. Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase ketuntasan belajar siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung pada tiap siklusnya dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir siklus. Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana sebagai berikut:

I.              Penilaian Tes

Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa selanjutnya di bagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh nilai rata-rata. Nilai rata-rata ini didapat dengan menggunakan rumus:

X = ∑Xi
         n




83






Keterangan : X : Nilai rata-rata
Xi : Nilai siswa ke-i

i : 1,2,3,..........,n n : Jumlah siswa

J.             Penilaian ketuntasan belajar

Ada dua kategori ketuntasan belajar, yaitu secara perseorangan dan secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar, seorang siswa dikatakan berhasil (mencapai ketuntasan) jika telah mencapai taraf penguasaan minimal 70 % atau nilai 70. Sedangkan kelas disebut tuntas belajar jika di kelas tersebut terdapat 85% siswa yang telah mencapai nilai lebih dari sama dengan 70. Berikut tingkat keberhasilan belajar yang dikelompokkan kedalam lima kategori, yakni:

Tabel 3.1

Kriteria Tingkat Keberhasilan Klasikal
Tingkat keberhasilan (%)
Kriteria


80% - 100%
Sangat tinggi
60% - 79%
Tinggi
40% - 59%
Sedang
20% - 39%
Rendah
<20 %
Sangat Rendah


Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus

sebagai berikut:
















=

×

%



84






K.           Analisis Observasi

Analisis observasi diperoleh dari pengamat yaitu peneliti bersama teman sejawat yang telah mengisi lembar observasi saat mengamati proses pembelajaran. analisis ini dilakukan pada hasil observasi aktivitas siswa dalam kelompok dan guru pada saat kegiatan belajar mengajar. Analisis observasi dihitung dengan menggunakan rumus:
=  ×                      %
Keterangan :

P = Presentase

f = Frekuensi yang sedang dicari

N = Jumlah frekuensi




i)          Indikator Kinerja

Indikator kinerja adalah kriteria yang digunakan untuk melihat tingkat keberhasilan dari kegiatan PTK dalam meningkatkan atau memperbaiki mutu

proses belajar mengajar di kelas. Indikator kinerja dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:

1.   Rata-rata hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika pokok bahasan pecahan adalah sekurang-kurangnya 70 dan terdapat 75 % dari 37 siswa yang mendapatkan nilai lebih dari sama dengan 70.




85






2.   Meningkatnya aktivitas belajar siswa secara aktif dalam pembelajaran matematika mencapai 75 %

3.   Meningkatnya prosentase aktivitas guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar matematika dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe three step interview lebih dari 75 %.


j)         Tim Peneliti dan Tugasnya

1.      Peneliti

a.
Nama
: YOHANES WAWO
b.
NPM
: 2111000210105

c.        Juru/Fak  : MATEMATIKA/FPIEK

d.  Tugas         :

1)     Bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan kegiatan

2)     Menyusun RPP dan instrumen penelitan yang lain

3)     Terlibat dalam semua jenis kegiatan

2.      Guru Kolaborasi

a.
Nama
: Bonafentura Ngilan,S.Pd
b.
Jabatan
: Guru Kelas XI IPS & BAHASA SMAN 6 Kota Komba Manggarai Timur
c.
Tugas
:

1)
Bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan kegiatan

2)
Melaksanakan kegiatan PBM yang berbasis three step interview





Tidak ada komentar:

Posting Komentar