Kamis, 20 Februari 2014

klik di sini : arti kata

re·le·van·si /rélevansi/ n hubungan; kaitan: setiap mata pelajaran harus ada — nya dng keseluruhan tujuan pendidikan;
me·re·le·van·si v mempunyai relevansi: akankah organisasi keagamaan itu ~ zaman?
1. peninjauan (pemeriksaan) kembali untuk perbaikan: sudah waktunya diadakan -- thd buku ini;
me·re·vi·si v memperbaiki; memperbarui: kami akan ~ buku ini agar menjadi lebih baik
re·vi·si /révisi/ n peninjauan (pemeriksaan) kembali untuk perbaikan: sudah waktunya diadakan — thd buku ini;
me·re·vi·si v memperbaiki; memperbarui: kami akan ~ buku ini agar menjadi lebih baik
Arti kata revisi dan Definisi dari kata revisi:
re·vi·si /révisi/ n peninjauan (pemeriksaan) kembali untuk perbaikan: sudah waktunya diadakan — thd buku ini;
me·re·vi·si v memperbaiki; memperbarui: kami akan ~ buku ini agar menjadi lebih baik
Pengertian Efektifitas Kerja :
Efektivitas kerja terdiri dari dua kata yaitu efektivitas dan kerja. Menurut Richard M. Steers (1980 : 1), efektivitas yang berasal dari kata efektif, yaitu suatu pekerjaan dikatakan efektif jika suatu pekerjaan dapat menghasilkan satu unit keluaran (output). Suatu pekerjaan dikatakan efektif jika suatu pekerjaan dapat diselesaikan tepat pada waktunya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Efektivitas menurut Bedjo Siswanto (1990:62) berarti menjalankan pekerjaan yang benar.
Menurut Sutarto (1978:95) Efektivitas kerja adalah suatu keadaan dimana aktifitas jasmaniah dan rohaniah yang dilakukan oleh manusia dapat mencapai hasil akibat sesuai yang dikehendaki
Efektivitas kerja merupakan suatu ukuran tentang pencapaian suatu tugas atau tujuan (Schermerhorn, 1998:5)
Menurut Handoko (1997:7), Efektivitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang ditetapkan.
Menurut Siagian (1986:152) efektivitas kerja berarti penyelesaian pekerjaan tepat pada waktunya seperti yang telah ditetapkan sebelumnya.
Menurut Devung efektivitas adalah tingkat kemampuan untuk mencapai tujuan dengan tepat dan baik (Devung, 1988:25).
Menurut kamus Administrasi perkantoran efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti terjadinya suatu efek yang dikehendaki dalam suatu perbuatan (1981:24).

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas Kerja

Ada empat faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja, seperti yang dikemukakan oleh Richard M. Steers (1980:9), yaitu:
1. Karakteristik Organisasi
Karakteristik organisasi terdiri dari struktur dan tehnologi organisasi yang dapat mempengaruhi segi-segi tertentu dari efektivitas dengan berbagai cara. Yang dimaksud struktur adalah hubungan yang relatif tepat sifatnya, seperti dijumpai dalam organisasi, sehubungan dengan susunan sumber daya manusia struktur meliputi bagaimana cara organisasi menyusun orang-orangnya dalam menyelesaikan pekerjaan, sedangkan yang dimaksud tehnologi adalah mekanisme suatu organisasi umtuk mengubah masukan mentah menjadi keluaran.
2. Karakteristik Lingkungan
Lingkungan luar dan lingkungan dalam juga telah dinyatakan berpengaruh atas efektivitas, keberhasilan hubungan organisasi lingkungan tampaknya amat tergantung pada tingkat variabel kunci yaitu tingkat keterdugaan keadaan lingkungan, ketepatan persepsi atas keadaan lingkungan,tingkat rasionalisme organisasi. Ketiga faktor ini mempengaruhi ketepatan tanggapan organisasi terhadap perubahan lingkungan.
3. Karakteristik Pekerja
Pada kenyataannya para anggota organisasi merupakan faktor pengaruh yang paling penting karena perilaku merekalah yang dalam jangka panjang akan memperlancar atau merintangi tercapainya tujuan organisasi. Pekerja merupakan sumber daya yang langsung berhubungan dengan pengelolaan semua sumber daya yang ada di dalam organisasi, oleh sebab itu perilaku pekerja sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan organisasi.
Pekerja merupakan modal utama di dalam organisasi yang akan berpengaruh besar terhadap efektivitas, karena walaupun tehnologi yang digunakan merupakan tehnologi yang canggih dan didukung oleh adanya struktur yang baik, namun tanpa adanya pekerja maka semua itu tidak ada gunanya.
4. Karakteristik Kebijaksanaan dan Praktek Manajemen
Dengan makin rumitnya proses teknologi dan perkembangannya lingkungan maka peranan manajemen dalam mengkoordinasi orang dan proses demi keberhasilan organisasi semakin sulit.

Alat Ukur Efektivitas Kerja :
Menurut Richard dan M. Steers (1980:192) meliputi unsur kemampuan menyesuaikan diri /
prestasi kerja dan kepuasan kerja :

1) Kemampuan menyesuaikan diri
Kemampuan manusia terbatas dalam sagala hal, sehingga dengan keterbatasannya itu menyebabkan manusia tidak dapat mencapai pemenuhan kebutuhannya tanpa melalui kerjasama dengan orang lain. Hal ini sesuai pendapat Ricard M. Steers yang menyatakan bahwa kunci keberhasilan organisasi adalah kerjasama dalam pencapaian tujuan. Setiap organisasi yang masuk dalam organisasi dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan orang yang bekerja didalamnya maupun dengan pekerjaan dalam organisasi tersebut. Jika kemampuan menyesuaikan diri tersebut dapat berjalan maka tujuan organisasi dapat tercapai.
2) Prestasi kerja
Prestasi kerja adalah suatu hasil kerja ang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, kesungguhan dan waktu (Hasibuan, 2001:94). Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan
bahwa dengan kecakapan, pengalaman, kesungguhan waktu yang dimiliki oleh pegawai maka tugas yang diberikan dapat dilaksanakan sesuai dengan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.
3. Kepuasan kerja.
Tingkat kesenangan yang dirasakan seseorang atas peranan atau pekerjaannya dalam organisasi.
Tingkat rasa puas individu bahwa mereka mendapat imbalan yang setimpal, dari bermacam-macam aspek situasi pekerjaan dan organisasi tempat mereka berada.
1. 1 ketepatan cara (usaha, kerja) dl menjalankan sesuatu (dng tidak membuang waktu, tenaga, biaya); kedayagunaan; ketepatgunaan; kesangkilan; 2 kemampuan menjalankan tugas dng baik dan tepat (dng tidak membuang waktu, tenaga, biaya);
-- energi bagian energi yg disalurkan menjadi proses yg berguna; -- irigasi persentase air irigasi yg digunakan untuk tanaman pd tanah, petak, atau proyek yg menggunakan air, yg dilimpahkan dr sumber persediaan; -- makanan Tern angka yg menunjukkan perbandingan antara pertambahan berat badan ternak dan berat ransum yg dikonsumsi; -- skala produksi efisiensi yg disebabkan oleh operasi usaha di atas tingkat aktivitas minimum

1. 1 tepat atau sesuai untuk mengerjakan (menghasilkan) sesuatu (dng tidak membuang-buang waktu, tenaga, biaya); 2 mampu menjalankan tugas dng tepat dan cermat; berdaya guna; bertepat guna; sangkil;
meng·e·fPERBEDAAN EFISIEN DAN EFEKTIF & UNSUR-UNSUR MANAJEMEN

PERBEDAAN EFISIEN DAN EFEKTIF

Pengertian Kata Efektif dan efisiensi. Dimana ada kata efektif pasti juga ada kata efisien. itulah dua kata yang sering dibicarakan secara bersamaan. Tapi, apakah kita tahu makna dari masing-masing dari kedua kata tersebut. Misalnya dalam kalimat, Dengan penerapan teknologi tersebut diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas atau dengan penggunaan secara efektif dan efisien dapat mengurangi pemborosan energi. Efektif dan efisien tersebut menjadi kata yang tidak terpisahkan.

Pengertian Efektif
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, Kata efektif berarti ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya); manjur atau mujarab (tt obat); dapat membawa hasil; berhasil guna (tt usaha, tindakan); mulai berlaku (tt undang-undang, peraturan). Sedangkan definisi dari kata efektif yaitu suatu pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan-tujuan yang tepat dari serangkaian alternatif atau pilihan cara dan menentukan pilihan dari beberapa pilihan lainnya. Efektifitas bisa juga diartikan sebagai pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Misalnya jika suatu pekerjaan dapat selesai dengan pemilihan cara-cara yang sudah ditentukan, maka cara tersebut adalah benar atau efektif.

Pengertian Efisien
Sedangkan arti kata efisien menurut kamus besar bahasa Indonesia yaitu tepat atau sesuai untuk mengerjakan (menghasilkan) sesuatu (dengan tidak membuang-buang waktu, tenaga, biaya), mampu menjalankan tugas dengan tepat dan cermat, berdaya guna, bertepat guna. Sedangkan definisi dari efisien yaitu Sedangkan efisiensi adalah penggunaan sumber daya secara minimum guna pencapaian hasil yang optimum. Efisiensi menganggap bahwa tujuan-tujuan yang benar telah ditentukan dan berusaha untuk mencari cara-cara yang paling baik untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Efisiensi hanya dapat dievaluasi dengan penilaian-penilaian relatif, membandingkan antara masukan dan keluaran yang diterima. Misalnya suatu pekerjaan dapat dikerjakan dengan cara A dan cara B. Untuk cara A dapat dikerjakan selama 1 jam sedangkan cara B dikerjakan dengan waktu 3 jam. dengan begitu dengan cara A (cara yang benar) baru bisa dikatakan cara yang efisien bila dibandingkan dengan cara B.
Itulah perbedaan dari kata efektif dan efisien. Efektif lebih kearah melakukan sesuatu dengan benar (do the thing right). Sedangkan efisien berarti melakukan sesuatu yang benar (do the right thing). Jika kita melakukan sesuatu sebaiknya secara efektif dan efisien. Do the Right thing Right atau melakukan sesuatu yang benar dengan cara yang benar. Jika ada yang bertanya?? lebih bagus mana, Efisien atau efektif? mungkin saya lebih memilih yang efektif. Karena efisien yang dilakukan belum tentu efektif. Bagaimana menurut anda??
i·si·en·kan v menjadikan efisien: kita harus dapat ~ jam kerja
1. 1 keterlibatan atau keadaan terlibat: -- manusia sbg objek percobaan atau penelitian semakin terasa manfaat dan kepentingannya; 2 yg termasuk atau tersimpul; yg disugestikan, tetapi tidak dinyatakan: apakah ada -- dl pertanyaan itu?;
ber·im·pli·ka·si v mempunyai implikasi; mempunyai hu-bungan keterlibatan: kepentingan umum ~ pd kepentingan pribadi sbg anggota masyarakat;
meng·im·pli·ka·si·kan v melibatkan;
ter·im·pli·ka·si v termasuk atau tersimpul; terlibat
1 implikasi :: im.pli.ka.si
1
Kelas Kata:
kata benda

Definisi:

Contoh:
2
Kelas Kata:
kata benda

Definisi:
yg termasuk atau tersimpul; yg disugestikan, tetapi tidak dinyatakan:

Contoh:
berimplikasi :: ber.im.pli.ka.si
1
Kelas Kata:
kata benda

Definisi:

Contoh:
mengimplikasikan :: meng.im.pli.ka.si.kan
1
Kelas Kata:
kata benda

Definisi:
terimplikasi :: ter.im.pli.ka.si
1
Kelas Kata:
kata benda

Definisi:
Perbedaan Manpower Planning & Human Resources Planning
Manpower Planning (Perencanaan Tenaga Kerja) : Perencanaan tenaga kerja terdiri dari dua suku kata, yaitu perencanaan dan tenaga kerja.Perencanaan ( planning ) adalah proses untuk memutuskan tujuan-tujuan yang akan dicapai selama periodemendatang dan aktivitas aktivitas yang harus dilakukan agar dapat mencapai tujuan tersebut. Tenaga kerja adalah manusia yang bekerja di lingkungan suatu organisasi yang mempunyai potensi, baik dalameujud potensi nyata fisik maupun psikis, sebagai penggerak utama dalam mewujudkan eksistensi dantujuan organisasi. Tenaga kerja disebut juga sebagai sumber daya manusia, personil, pekerja, pegawai,atau karyawan (Simamora, 1997:64)
Jadi Manpower Planning (Perencanaan Tenaga Kerja) adalah proses penyusunan rencana ketenagakerjaan secara sistematis yang dijadikan dasar dan acuan dalam penyusunan kebijakan, strategi, dan pelaksanaan program pembangunan ketenagakerjaan yang berkesinambungan.

Human Resources Planning (Perencanaan Sumber Daya Manusia) : Sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu, perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya.
Perencanaan SDM harus mempunyai tujuan yang berdasarkan kepentingan individu, organisasi dan kepentingan nasional. Tujuan perencanaan SDM adalah menghubungkan SDM yang ada untuk kebutuhan perusahaan pada masa yang akan datang untuk menghindari mismanajemen dan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas.
1. gawat; genting;
source: kbbi3
2. menentukan: kepincangan yg tampak, baik pd ketenagakerjaan maupun pendidikan dasar, merupakan aspek yg -- pd pembangunan sosial sehingga akan mempengaruhi sektor perekonomian;
source: kbbi3
3. rumit, sulit sekali: percaturan politik di negara itu menjadi -- krn ulah negara adikuasa;
source: kbbi3
4. berkenaan dng kehancuran perusahaan
source: kbbi3
efinisi krusial
kru·si·al a 1 gawat; genting; 2 menentukan: kepincangan yg tampak, baik pd ketenagakerjaan maupun pendidikan dasar, merupakan aspek yg — pd pembangunan sosial sehingga akan mempengaruhi sektor perekonomian; 3 rumit, sulit sekali: percaturan politik di negara itu menjadi — k
1. mengenai lembaga atau bersifat kelem-bagaan: struktur -- serta mekanisme administrasinya perlu disempurnakan
source: kbbi3

rn ulah negara adikuasa; 4 berkenaan dng kehancuran perusahaan
Kata
institutional
Arti
ks. kelembagaan, yang berhubungan dengan lembaga. to have an i. affiliation mempunyai hubungan dengan lembaga.
Kata
institutional
Arti
ks. kelembagaan, yang berhubungan dengan lembaga. to have an i. affiliation mempunyai hubungan dengan lembaga.
1. perangkat mata pelajaran yg diajarkan pd lembaga pendidikan;
source: kbbi3
2. perangkat mata kuliah mengenai bidang keahlian khusus;
-- cakupan kurikulum yg berisikan uraian bidang studi yg terdiri atas beberapa macam mata pelajaran yg disajikan secara kait-berkait; -- inti kurikulum yg program belajarnya disusun dl bentuk masalah inti tertentu; -- kegiatan kurikulum yg program belajarnya disusun melalui kegiatan tertentu yg dilakukan anak; -- kegiatan luar sekolah pemisahan atau sebagian ruang lingkup pelajaran yg diberikan di perguruan tinggi atau pendidikan menengah dan tidak merupakan bagian integral dr mata pelajaran yg sudah ditetapkan dl kurikulum; -- muatan lokal kurikulum yg berisi mata pelajaran yg disesuaikan dng kepentingan daerah; -- pelengkap kurikulum yg bertalian dng kegiatan yg mengaitkan siswa dng situasi luar sekolah, tetapi dapat berupa kegiatan pokok di dl kelas dan/atau sesuai dng minat siswa; -- terpadu kurikulum yg memadukan semua mata pelajaran ke dl bentuk permasalahan; -- terpisah kurikulum yg menitikberatkan kpd sejumlah mata pelajaran yg terpisah-pisah
re·kon·struk·si /rékonstruksi/ n 1 pengembalian spt semula: akan dilaksanakan — dan pembangunan jalan baru di Jakarta, Bogor, Ciawi; 2 penyusunan (penggambaran) kembali: dl pemeriksaan pendahuluan telah dibuatkan — mengenai peristiwa terjadinya pembunuhan itu;
me·re·kon·struk·si v melakukan rekonstruksi: polisi menyuruh kedua penjahat itu ~ perbuatannya
1.    1 pengembalian spt semula: akan dilaksanakan -- dan pembangunan jalan baru di Jakarta, Bogor, Ciawi; 2 penyusunan (penggambaran) kembali: dl pemeriksaan pendahuluan telah dibuatkan -- mengenai peristiwa terjadinya pembunuhan itu;
me·re·kon·struk·si v melakukan rekonstruksi: polisi menyuruh kedua penjahat itu ~ perbuatannya
2.    Arti kata rekonstruksi dan Definisi dari kata rekonstruksi:
3.    re·kon·struk·si /rékonstruksi/ n 1 pengembalian spt semula: akan dilaksanakan — dan pembangunan jalan baru di Jakarta, Bogor, Ciawi; 2 penyusunan (penggambaran) kembali: dl pemeriksaan pendahuluan telah dibuatkan — mengenai peristiwa terjadinya pembunuhan itu;
me·re·kon·struk·si v melakukan rekonstruksi: polisi menyuruh kedua penjahat itu ~ perbuatannya
4.    1. pelaksanaan; penerapan: pertemuan kedua ini bermaksud mencari bentuk -- tt hal yg disepakati dulu;
meng·im·ple·men·ta·si·kan v melaksanakan; menerapkan: Gubernur mengharapkan agar guru-guru di Jawa Barat dapat ~ Pancasila dl profesinya

Secara sederhana implementasi bisa diartikan pelaksanaan atau penerapan. Majone dan Wildavsky (dalam Nurdin dan Usman, 2002), mengemukakan implementasi sebagai evaluasi. Browne dan Wildavsky (dalam Nurdin dan Usman, 2004:70) mengemukakan bahwa ”implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan”. Pengertian implementasi sebagai aktivitas yang saling menyesuaikan juga dikemukakan oleh Mclaughin (dalam Nurdin dan Usman, 2004). Adapun Schubert (dalam Nurdin dan Usman, 2002:70) mengemukakan bahwa ”implementasi adalah sistem rekayasa.”
Pengertian-pengertian di atas memperlihatkan bahwa kata implementasi bermuara pada aktivitas, adanya aksi, tindakan, atau mekanisme suatu sistem. Ungkapan mekanisme mengandung arti bahwa implementasi bukan sekadar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan. Oleh karena itu, implementasi tidak berdiri sendiri tetapi dipengaruhi oleh obyek berikutnya yaitu kurikulum.
Dalam kenyataannya, implementasi kurikulum menurut Fullan merupakan proses untuk melaksanakan ide, program atau seperangkat aktivitas baru dengan harapan orang lain dapat menerima dan melakukan perubahan.
Dalam konteks implementasi kurikulum pendekatan-pendekatan yang telah dikemukakan di atas memberikan tekanan pada proses. Esensinya implementasi adalah suatu proses, suatu aktivitas yang digunakan untuk mentransfer ide/gagasan, program atau harapan-harapan yang dituangkan dalam bentuk kurikulum desain (tertulis) agar dilaksanakan sesuai dengan desain tersebut. Masing-masing pendekatan itu mencerminkan tingkat pelaksanaan yang berbeda.
Dalam kaitannya dengan pendekatan yang dimaksud, Nurdin dan Usman (2004) menjelaskan bahwa pendekatan pertama, menggambarkan implementasi itu dilakukan sebelum penyebaran (desiminasi) kurikulum desain. Kata proses dalam pendekatan ini adalah aktivitas yang berkaitan dengan penjelasan tujuan program, mendeskripsikan sumber-sumber baru dan mendemosntrasikan metode pengajaran yang diugunakan.
Pendekatan kedua, menurut Nurdin dan Usman (2002) menekankan pada fase penyempurnaan. Kata proses dalam pendekatan ini lebih menekankan pada interaksi antara pengembang dan guru (praktisi pendidikan). Pengembang melakukan pemeriksaan pada program baru yang direncanakan, sumber-sumber baru, dan memasukan isi/materi baru ke program yang sudah ada berdasarkan hasil uji coba di lapangan dan pengalaman-pengalaman guru. Interaksi antara pengembang dan guru terjadi dalam rangka penyempurnaan program, pengembang mengadakan lokakarya atau diskusi-diskusi dengan guru-guru untuk memperoleh masukan. Implementasi dianggap selesai manakala proses penyempurnaan program baru dipandang sudah lengkap.
Sedangkan pendekatan ketiga, Nurdin dan Usman (2002) memandang implementasi sebagai bagian dari program kurikulum. Proses implementasi dilakukan dengan mengikuti perkembangan dan megadopsi program-program yang sudah direncanakan dan sudah diorganisasikan dalam bentuk kurikulum desain (dokumentasi).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar