re·le·van·si /rélevansi/ n
hubungan; kaitan: setiap mata pelajaran harus ada — nya dng keseluruhan tujuan
pendidikan;
me·re·le·van·si v mempunyai relevansi: akankah organisasi keagamaan itu ~
zaman?
1. peninjauan
(pemeriksaan) kembali untuk perbaikan: sudah waktunya diadakan -- thd buku
ini;
me·re·vi·si v memperbaiki; memperbarui: kami akan ~ buku
ini agar menjadi lebih baik
re·vi·si /révisi/ n
peninjauan (pemeriksaan) kembali untuk perbaikan: sudah waktunya diadakan — thd
buku ini;
me·re·vi·si v memperbaiki; memperbarui: kami akan ~ buku ini agar menjadi lebih
baik
Arti kata revisi dan Definisi
dari kata revisi:
re·vi·si /révisi/ n peninjauan
(pemeriksaan) kembali untuk perbaikan: sudah waktunya diadakan — thd buku ini;
me·re·vi·si v memperbaiki; memperbarui: kami akan ~ buku ini agar menjadi
lebih baik
Pengertian Efektifitas Kerja :
Efektivitas kerja terdiri dari dua kata yaitu efektivitas dan kerja. Menurut
Richard M. Steers (1980 : 1), efektivitas yang berasal dari kata efektif,
yaitu suatu pekerjaan dikatakan efektif jika suatu pekerjaan dapat menghasilkan
satu unit keluaran (output). Suatu pekerjaan dikatakan efektif jika suatu
pekerjaan dapat diselesaikan tepat pada waktunya sesuai dengan rencana yang
telah ditetapkan.
Efektivitas menurut Bedjo Siswanto (1990:62) berarti menjalankan
pekerjaan yang benar.
Menurut Sutarto (1978:95) Efektivitas kerja adalah suatu keadaan dimana
aktifitas jasmaniah dan rohaniah yang dilakukan oleh manusia dapat mencapai
hasil akibat sesuai yang dikehendaki
Efektivitas kerja merupakan suatu ukuran tentang pencapaian suatu tugas
atau tujuan (Schermerhorn, 1998:5)
Menurut Handoko (1997:7), Efektivitas merupakan kemampuan untuk memilih
tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang
ditetapkan.
Menurut Siagian (1986:152) efektivitas kerja berarti penyelesaian
pekerjaan tepat pada waktunya seperti yang telah ditetapkan sebelumnya.
Menurut Devung efektivitas adalah tingkat kemampuan untuk mencapai
tujuan dengan tepat dan baik (Devung, 1988:25).
Menurut kamus Administrasi perkantoran efektivitas berasal dari kata
efektif yang berarti terjadinya suatu efek yang dikehendaki dalam suatu
perbuatan (1981:24).
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas Kerja
Ada empat faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja, seperti yang dikemukakan
oleh Richard M. Steers (1980:9), yaitu:
1. Karakteristik Organisasi
Karakteristik organisasi terdiri dari struktur dan tehnologi organisasi yang
dapat mempengaruhi segi-segi tertentu dari efektivitas dengan berbagai cara.
Yang dimaksud struktur adalah hubungan yang relatif tepat sifatnya, seperti
dijumpai dalam organisasi, sehubungan dengan susunan sumber daya manusia
struktur meliputi bagaimana cara organisasi menyusun orang-orangnya dalam
menyelesaikan pekerjaan, sedangkan yang dimaksud tehnologi adalah mekanisme
suatu organisasi umtuk mengubah masukan mentah menjadi keluaran.
2. Karakteristik Lingkungan
Lingkungan luar dan lingkungan dalam juga telah dinyatakan berpengaruh atas
efektivitas, keberhasilan hubungan organisasi lingkungan tampaknya amat
tergantung pada tingkat variabel kunci yaitu tingkat keterdugaan keadaan
lingkungan, ketepatan persepsi atas keadaan lingkungan,tingkat rasionalisme
organisasi. Ketiga faktor ini mempengaruhi ketepatan tanggapan organisasi terhadap
perubahan lingkungan.
3. Karakteristik Pekerja
Pada kenyataannya para anggota organisasi merupakan faktor pengaruh yang paling
penting karena perilaku merekalah yang dalam jangka panjang akan memperlancar
atau merintangi tercapainya tujuan organisasi. Pekerja merupakan sumber daya
yang langsung berhubungan dengan pengelolaan semua sumber daya yang ada di
dalam organisasi, oleh sebab itu perilaku pekerja sangat berpengaruh terhadap
pencapaian tujuan organisasi.
Pekerja merupakan modal utama di
dalam organisasi yang akan berpengaruh besar terhadap efektivitas, karena
walaupun tehnologi yang digunakan merupakan tehnologi yang canggih dan didukung
oleh adanya struktur yang baik, namun tanpa adanya pekerja maka semua itu tidak
ada gunanya.
4. Karakteristik Kebijaksanaan dan
Praktek Manajemen
Dengan makin rumitnya proses teknologi dan perkembangannya lingkungan maka
peranan manajemen dalam mengkoordinasi orang dan proses demi keberhasilan
organisasi semakin sulit.
Alat Ukur Efektivitas Kerja :
Menurut Richard dan M. Steers (1980:192) meliputi unsur kemampuan menyesuaikan
diri / prestasi kerja dan kepuasan kerja :
1) Kemampuan menyesuaikan diri
Kemampuan manusia terbatas dalam sagala hal, sehingga dengan keterbatasannya
itu menyebabkan manusia tidak dapat mencapai pemenuhan kebutuhannya tanpa
melalui kerjasama dengan orang lain. Hal ini sesuai pendapat Ricard M. Steers
yang menyatakan bahwa kunci keberhasilan organisasi adalah kerjasama dalam
pencapaian tujuan. Setiap organisasi yang masuk dalam organisasi dituntut untuk
dapat menyesuaikan diri dengan orang yang bekerja didalamnya maupun dengan pekerjaan
dalam organisasi tersebut. Jika kemampuan menyesuaikan diri tersebut dapat
berjalan maka tujuan organisasi dapat tercapai.
2) Prestasi kerja
Prestasi kerja adalah suatu hasil kerja ang dicapai seseorang dalam
melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas
kecakapan, pengalaman, kesungguhan dan waktu (Hasibuan, 2001:94). Dari pendapat
tersebut dapat disimpulkan
bahwa dengan kecakapan, pengalaman, kesungguhan waktu yang dimiliki oleh
pegawai maka tugas yang diberikan dapat dilaksanakan sesuai dengan tanggung
jawab yang dibebankan kepadanya.
3. Kepuasan kerja.
Tingkat kesenangan yang dirasakan seseorang atas peranan atau pekerjaannya
dalam organisasi.
Tingkat rasa puas individu bahwa
mereka mendapat imbalan yang setimpal, dari bermacam-macam aspek situasi
pekerjaan dan organisasi tempat mereka berada.
1. 1 ketepatan cara (usaha,
kerja) dl menjalankan sesuatu (dng tidak membuang waktu, tenaga, biaya);
kedayagunaan; ketepatgunaan; kesangkilan; 2 kemampuan menjalankan tugas
dng baik dan tepat (dng tidak membuang waktu, tenaga, biaya);
-- energi bagian energi yg disalurkan menjadi proses yg berguna; --
irigasi persentase air irigasi yg digunakan untuk tanaman pd tanah, petak,
atau proyek yg menggunakan air, yg dilimpahkan dr sumber persediaan; --
makanan Tern angka yg menunjukkan perbandingan antara pertambahan
berat badan ternak dan berat ransum yg dikonsumsi; -- skala produksi
efisiensi yg disebabkan oleh operasi usaha di atas tingkat aktivitas minimum
1. 1 tepat atau sesuai untuk
mengerjakan (menghasilkan) sesuatu (dng tidak membuang-buang waktu, tenaga,
biaya); 2 mampu menjalankan tugas dng tepat dan cermat; berdaya guna; bertepat
guna; sangkil;
meng·e·fPERBEDAAN EFISIEN DAN EFEKTIF & UNSUR-UNSUR MANAJEMEN
PERBEDAAN EFISIEN DAN EFEKTIF
Pengertian Kata Efektif dan efisiensi. Dimana ada kata efektif pasti juga ada
kata efisien. itulah dua kata yang sering dibicarakan secara bersamaan. Tapi,
apakah kita tahu makna dari masing-masing dari kedua kata tersebut. Misalnya
dalam kalimat, Dengan penerapan teknologi tersebut diharapkan dapat
meningkatkan efisiensi dan efektivitas atau dengan penggunaan secara efektif
dan efisien dapat mengurangi pemborosan energi. Efektif dan efisien tersebut
menjadi kata yang tidak terpisahkan.
Pengertian Efektif
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, Kata efektif berarti ada efeknya
(akibatnya, pengaruhnya, kesannya); manjur atau mujarab (tt obat); dapat
membawa hasil; berhasil guna (tt usaha, tindakan); mulai berlaku (tt
undang-undang, peraturan). Sedangkan definisi dari kata efektif yaitu suatu
pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan-tujuan yang tepat dari
serangkaian alternatif atau pilihan cara dan menentukan pilihan dari beberapa
pilihan lainnya. Efektifitas bisa juga diartikan sebagai pengukuran
keberhasilan dalam pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Misalnya
jika suatu pekerjaan dapat selesai dengan pemilihan cara-cara yang sudah
ditentukan, maka cara tersebut adalah benar atau efektif.
Pengertian Efisien
Sedangkan arti kata efisien menurut kamus besar bahasa Indonesia yaitu tepat
atau sesuai untuk mengerjakan (menghasilkan) sesuatu (dengan tidak
membuang-buang waktu, tenaga, biaya), mampu menjalankan tugas dengan tepat dan
cermat, berdaya guna, bertepat guna. Sedangkan definisi dari efisien yaitu
Sedangkan efisiensi adalah penggunaan sumber daya secara minimum guna
pencapaian hasil yang optimum. Efisiensi menganggap bahwa tujuan-tujuan yang
benar telah ditentukan dan berusaha untuk mencari cara-cara yang paling baik
untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Efisiensi hanya dapat dievaluasi dengan
penilaian-penilaian relatif, membandingkan antara masukan dan keluaran yang
diterima. Misalnya suatu pekerjaan dapat dikerjakan dengan cara A dan cara B.
Untuk cara A dapat dikerjakan selama 1 jam sedangkan cara B dikerjakan dengan
waktu 3 jam. dengan begitu dengan cara A (cara yang benar) baru bisa dikatakan
cara yang efisien bila dibandingkan dengan cara B.
Itulah perbedaan dari kata efektif dan efisien. Efektif lebih kearah melakukan
sesuatu dengan benar (do the thing right). Sedangkan efisien berarti melakukan
sesuatu yang benar (do the right thing). Jika kita melakukan sesuatu sebaiknya
secara efektif dan efisien. Do the Right thing Right atau melakukan sesuatu
yang benar dengan cara yang benar. Jika ada yang bertanya?? lebih bagus mana,
Efisien atau efektif? mungkin saya lebih memilih yang efektif. Karena efisien
yang dilakukan belum tentu efektif. Bagaimana menurut anda??
i·si·en·kan v menjadikan efisien: kita
harus dapat ~ jam kerja
1. 1 keterlibatan atau
keadaan terlibat: -- manusia sbg objek percobaan atau penelitian semakin
terasa manfaat dan kepentingannya; 2 yg termasuk atau tersimpul; yg
disugestikan, tetapi tidak dinyatakan: apakah ada -- dl pertanyaan itu?;
ber·im·pli·ka·si v mempunyai implikasi; mempunyai hu-bungan
keterlibatan: kepentingan umum ~ pd kepentingan pribadi sbg anggota
masyarakat;
meng·im·pli·ka·si·kan v melibatkan;
ter·im·pli·ka·si v termasuk atau tersimpul; terlibat
1 implikasi :: im.pli.ka.si
|
1
|
Kelas
Kata:
|
kata
benda
|
|
Definisi:
|
|
|
Contoh:
|
|
|
2
|
Kelas
Kata:
|
kata
benda
|
|
Definisi:
|
|
|
Contoh:
|
|
berimplikasi :: ber.im.pli.ka.si
|
1
|
Kelas
Kata:
|
kata
benda
|
|
Definisi:
|
|
|
Contoh:
|
|
mengimplikasikan ::
meng.im.pli.ka.si.kan
|
1
|
Kelas
Kata:
|
kata
benda
|
|
Definisi:
|
|
terimplikasi :: ter.im.pli.ka.si
|
1
|
Kelas
Kata:
|
kata
benda
|
|
Definisi:
|
|
Perbedaan Manpower Planning &
Human Resources Planning
Manpower Planning (Perencanaan
Tenaga Kerja)
: Perencanaan tenaga kerja terdiri dari dua
suku kata, yaitu perencanaan dan tenaga kerja.Perencanaan (
planning ) adalah proses untuk
memutuskan tujuan-tujuan yang akan dicapai selama periodemendatang dan
aktivitas aktivitas yang harus dilakukan agar dapat mencapai tujuan tersebut.
Tenaga kerja adalah manusia yang bekerja di lingkungan suatu organisasi yang
mempunyai potensi, baik dalameujud potensi nyata fisik maupun psikis, sebagai
penggerak utama dalam mewujudkan eksistensi dantujuan organisasi. Tenaga kerja
disebut juga sebagai sumber daya manusia, personil, pekerja, pegawai,atau karyawan
(Simamora, 1997:64)
Jadi Manpower Planning (Perencanaan
Tenaga Kerja) adalah proses penyusunan rencana ketenagakerjaan secara
sistematis yang dijadikan dasar dan acuan dalam penyusunan kebijakan, strategi,
dan pelaksanaan program pembangunan ketenagakerjaan yang berkesinambungan.
Human Resources Planning
(Perencanaan Sumber Daya Manusia) : Sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya
pikir dan daya fisik yang dimiliki individu, perilaku dan sifatnya ditentukan
oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh
keinginan untuk memenuhi kepuasannya.
Perencanaan SDM harus mempunyai
tujuan yang berdasarkan kepentingan individu, organisasi dan kepentingan
nasional. Tujuan perencanaan SDM adalah menghubungkan SDM yang ada untuk
kebutuhan perusahaan pada masa yang akan datang untuk menghindari mismanajemen
dan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas.
1. gawat; genting;
source: kbbi3
2. menentukan: kepincangan yg
tampak, baik pd ketenagakerjaan maupun pendidikan dasar, merupakan aspek yg --
pd pembangunan sosial sehingga akan mempengaruhi sektor perekonomian;
source: kbbi3
3. rumit, sulit sekali: percaturan
politik di negara itu menjadi -- krn ulah negara adikuasa;
source: kbbi3
4. berkenaan dng kehancuran
perusahaan
source: kbbi3
efinisi krusial
kru·si·al a 1 gawat; genting; 2
menentukan: kepincangan yg tampak, baik pd ketenagakerjaan maupun pendidikan
dasar, merupakan aspek yg — pd pembangunan sosial sehingga akan mempengaruhi
sektor perekonomian; 3 rumit, sulit sekali: percaturan politik di negara itu
menjadi — k
|
1.
mengenai lembaga atau bersifat kelem-bagaan: struktur -- serta mekanisme
administrasinya perlu disempurnakan
source: kbbi3
|
|
|
rn ulah negara adikuasa; 4 berkenaan
dng kehancuran perusahaan
|
Kata
|
institutional
|
|
Arti
|
ks.
kelembagaan, yang berhubungan dengan lembaga. to have an i. affiliation
mempunyai hubungan dengan lembaga.
|
|
Kata
|
institutional
|
|
Arti
|
ks.
kelembagaan, yang berhubungan dengan lembaga. to have an i. affiliation
mempunyai hubungan dengan lembaga.
|
1. perangkat mata pelajaran yg
diajarkan pd lembaga pendidikan;
source: kbbi3
2. perangkat mata kuliah mengenai
bidang keahlian khusus;
-- cakupan kurikulum yg berisikan uraian bidang studi yg terdiri atas
beberapa macam mata pelajaran yg disajikan secara kait-berkait; -- inti
kurikulum yg program belajarnya disusun dl bentuk masalah inti tertentu; --
kegiatan kurikulum yg program belajarnya disusun melalui kegiatan tertentu
yg dilakukan anak; -- kegiatan luar sekolah pemisahan atau sebagian
ruang lingkup pelajaran yg diberikan di perguruan tinggi atau pendidikan
menengah dan tidak merupakan bagian integral dr mata pelajaran yg sudah
ditetapkan dl kurikulum; -- muatan lokal kurikulum yg berisi mata
pelajaran yg disesuaikan dng kepentingan daerah; -- pelengkap kurikulum
yg bertalian dng kegiatan yg mengaitkan siswa dng situasi luar sekolah, tetapi
dapat berupa kegiatan pokok di dl kelas dan/atau sesuai dng minat siswa; --
terpadu kurikulum yg memadukan semua mata pelajaran ke dl bentuk
permasalahan; -- terpisah kurikulum yg menitikberatkan kpd sejumlah mata
pelajaran yg terpisah-pisah
re·kon·struk·si
/rékonstruksi/ n 1 pengembalian spt semula: akan dilaksanakan — dan pembangunan
jalan baru di Jakarta, Bogor, Ciawi; 2 penyusunan (penggambaran) kembali: dl
pemeriksaan pendahuluan telah dibuatkan — mengenai peristiwa terjadinya
pembunuhan itu;
me·re·kon·struk·si v melakukan rekonstruksi: polisi menyuruh kedua penjahat itu
~ perbuatannya
1.
1 pengembalian spt semula: akan dilaksanakan -- dan
pembangunan jalan baru di Jakarta, Bogor, Ciawi; 2 penyusunan
(penggambaran) kembali: dl pemeriksaan pendahuluan telah dibuatkan --
mengenai peristiwa terjadinya pembunuhan itu;
me·re·kon·struk·si v melakukan rekonstruksi: polisi menyuruh
kedua penjahat itu ~ perbuatannya
2.
Arti kata rekonstruksi dan Definisi dari kata rekonstruksi:
3.
re·kon·struk·si /rékonstruksi/ n 1 pengembalian spt
semula: akan dilaksanakan — dan pembangunan jalan baru di Jakarta, Bogor,
Ciawi; 2 penyusunan (penggambaran) kembali: dl pemeriksaan pendahuluan telah
dibuatkan — mengenai peristiwa terjadinya pembunuhan itu;
me·re·kon·struk·si v melakukan rekonstruksi: polisi menyuruh kedua penjahat
itu ~ perbuatannya
4. 1. pelaksanaan; penerapan:
pertemuan kedua ini bermaksud mencari bentuk -- tt hal yg disepakati dulu;
meng·im·ple·men·ta·si·kan v melaksanakan; menerapkan: Gubernur
mengharapkan agar guru-guru di Jawa Barat dapat ~ Pancasila dl profesinya
Secara sederhana implementasi bisa diartikan pelaksanaan atau penerapan. Majone
dan Wildavsky (dalam Nurdin dan Usman, 2002), mengemukakan implementasi sebagai
evaluasi. Browne dan Wildavsky (dalam Nurdin dan Usman, 2004:70) mengemukakan
bahwa ”implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan”.
Pengertian implementasi sebagai aktivitas yang saling menyesuaikan juga
dikemukakan oleh Mclaughin (dalam Nurdin dan Usman, 2004). Adapun Schubert
(dalam Nurdin dan Usman, 2002:70) mengemukakan bahwa ”implementasi adalah
sistem rekayasa.”
Pengertian-pengertian di atas memperlihatkan bahwa kata implementasi bermuara
pada aktivitas, adanya aksi, tindakan, atau mekanisme suatu sistem. Ungkapan
mekanisme mengandung arti bahwa implementasi bukan sekadar aktivitas, tetapi
suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh berdasarkan
acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan. Oleh karena itu,
implementasi tidak berdiri sendiri tetapi dipengaruhi oleh obyek berikutnya
yaitu kurikulum.
Dalam kenyataannya, implementasi kurikulum menurut Fullan merupakan proses
untuk melaksanakan ide, program atau seperangkat aktivitas baru dengan harapan
orang lain dapat menerima dan melakukan perubahan.
Dalam konteks implementasi kurikulum pendekatan-pendekatan yang telah
dikemukakan di atas memberikan tekanan pada proses. Esensinya implementasi
adalah suatu proses, suatu aktivitas yang digunakan untuk mentransfer
ide/gagasan, program atau harapan-harapan yang dituangkan dalam bentuk
kurikulum desain (tertulis) agar dilaksanakan sesuai dengan desain tersebut.
Masing-masing pendekatan itu mencerminkan tingkat pelaksanaan yang berbeda.
Dalam kaitannya dengan pendekatan yang dimaksud, Nurdin dan Usman (2004)
menjelaskan bahwa pendekatan pertama, menggambarkan implementasi itu dilakukan
sebelum penyebaran (desiminasi) kurikulum desain. Kata proses dalam pendekatan
ini adalah aktivitas yang berkaitan dengan penjelasan tujuan program,
mendeskripsikan sumber-sumber baru dan mendemosntrasikan metode pengajaran yang
diugunakan.
Pendekatan kedua, menurut Nurdin dan Usman (2002) menekankan pada fase
penyempurnaan. Kata proses dalam pendekatan ini lebih menekankan pada interaksi
antara pengembang dan guru (praktisi pendidikan). Pengembang melakukan
pemeriksaan pada program baru yang direncanakan, sumber-sumber baru, dan
memasukan isi/materi baru ke program yang sudah ada berdasarkan hasil uji coba
di lapangan dan pengalaman-pengalaman guru. Interaksi antara pengembang dan
guru terjadi dalam rangka penyempurnaan program, pengembang mengadakan
lokakarya atau diskusi-diskusi dengan guru-guru untuk memperoleh masukan.
Implementasi dianggap selesai manakala proses penyempurnaan program baru
dipandang sudah lengkap.
Sedangkan pendekatan ketiga, Nurdin dan Usman (2002) memandang implementasi
sebagai bagian dari program kurikulum. Proses implementasi dilakukan dengan
mengikuti perkembangan dan megadopsi program-program yang sudah direncanakan
dan sudah diorganisasikan dalam bentuk kurikulum desain (dokumentasi).