Kamis, 12 Juni 2014

Modhe-modhe ne hoga woe



Modhe-modhe ne hoga woe
MODHE-MODHE NE HOGA WOE ( baik-baik dengan teman, ya kiranya bgtu lah artinya !!! hehehe). Kalimat ini tentu sudah tak asing lagi di telinga masyarakat Bajawa khususnya. Kalimat ini tentunya punya arti tersendiri jika kita menghayati betul maksud yang di sampaikan dalam kalimat ini. Kita sebagai manusia juga sangat membutuhkan satu sama lain, oleh karenanya manusia di sebut homo socius ( makluk social ). Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering di timpah masalah-masalah hidup, dan saya yakin semua kita termasuk saya juga pernah mengalaminya. Masalah-masalah tersebut kadang juga tidak terselesaikan sampai tempo yang cukup dibilang lama. Tak terpungkiri lagi bahwa semua masalah tersebut membentuk apa yang dinamakan dinamika hidup. Kemarin ada, hari ini selesai, besok muncul lagi, dan begitu seterusnya. Masalah tak bisa di katakan telah berakhir, mengapa? Jawabanya tidak lain adalah kita hidup di dunia BUKAN di surga !!.masalah kerap muncul tanpa kita sadari. Tanpa di beritahu, bagaikan maling !!. Dengan adanya masalah kita di bentuk menjadi sebuah pribadi yang dewasa, bisa dibilang seperti itu, J hehehe.
Manusia tidak bisa hidup tanpa orang lain. Saya ambil contoh, :
ü  Di keluarga kita membutuhkan ayah, ibu, sanak saudara/i
ü  Dalam belajar, kita membutuhkan teman untuk saling  tanya jawab
ü  Kita juga membutuhkan teman lawan jenis dimana sebagai penyemangat, sebagai motivasi dan sebagainya.
 Selain contoh-contoh di atas, masih banyak lagi contoh-contoh yang lain yang kita temukan secara sadar ataupun tak sadar, atau yang kita alami sendiri. Itu membuktikan bahwa manusia itu lemah sehingga membutuhkan orang lain. Orang lain itu tidak lain adalah salah satunya teman. Untuk itu kita di tuntut untuk menjalin persahabatan dengan siapa saja, tanpa memandang, entah kaya, miskin, ras, asal budaya dan sebagainya. Perbedaan itu sendiri menciptakan warna hidup. Perbedaan mengajarakan kita untuk saling menghargai satu sama lain. Perbedaan sering menjadi akar permasalahan di masyarakat umumnya dan keluarga khususnya. Oleh karenanya, kita di tuntut untuk menerima perbedaan sehingga terjalin hubungan yang harmonis. Semua kita tentunya mengharapakan keharmonisan. Harapan itu akan sia-sia jika kita selalu memandang perbedaan hanya sebelah mata di mana kita selalu berpikir negative tentang orang. Sikap negative thingking adalah sebagai pendukung timbulnya pertengkaran, perkelahian, bahkan yang sekarang marak terjadi yaitu tawuran antar pelajar.  

Tawuran bukan cerita baru lagi. Tawuran sudah menjadi buah bibir masyarakat. Bahkan kerap di lakukan oleh para peserta pendidikan, yang di notabenehkan orang yang sudah punya akal dan pikiran, Sekiranya dapat membedahakan mana yang baik dan mana yang tidak baik.
Yang di andalkan hanyalah kekuatan otot, bukan intelektual. Padahal tujuan pendidikan adalah memanusiakan manusia, artinya manusia minimal tau membedakan yang baik dan tidak baik. Pertanyaannya, siapa yang salah? Orang tua selaku pendidik di forum yang non formal atau guru dan dosen, selaku pendidik di forum yang formal?. Sepertinya tidak kedua-duanya adalah jawaban yang paling tepat, Mengapa?, alasaanya adalah tergantung dari kepribadian individu itu sendiri. Sikap saling menjunjung tinggi sportifitas dalam berprestasi tidak lagi , artinya hanya di pandang sebelah mata. Sikap arogansi adalah salah satu penyababnya, bisa jadi!!. Untuk itu, marilah kita sama-sama saling berdamai, apa gunanya kita bermusuhan, yang ada toh merugikan diri kita sendiri. Sepertinya tawuran bukan jamanya sekarang ew, hahaha.   MODHE-MODHE NE HOGA WOE.


 By : Jhon Wawo





Minggu, 08 Juni 2014

Harapan





Desaku itu anugerah ilahi
Saya  dilahirkan dari keluarga yang sederhana, orang tuaku bertekun di pertanian. Saya mempunyai 6 bersaudara, dan saya yang ke-2 dari terakhir. Sejak kecil, saya di besarkan oleh pamanku, yang sekarang berada di Manggarai Timur, tepatnya di Kisol. Keseharian seperti layaknya anak-anak pada umumnya sekolah, pulang istrahat, lanjutkan tugasku. Setiap hari ku lakukan dengan senang hati. Saya merasa aman sekali bersama paman dan tantaku yang membesarkanku layaknya anak sendiri. Tanpa membeda-bedakan satu dengan yang lain. Seiring berjalannya waktu, tiba saatnya saya harus kembali ke orang tuaku, yaitu saya harus melanjutkan SMA swasta di Mataloko. Seperti biasanya saya lakukan kegiatan sehari-hari selayaknya sebagai anak-anak pada umumnya. Kebetulan saya tinggal dengan pamanku. Disini saya merasakan betul yang namanya perjuangan menjalani liku-liku hidup sampai pada akhirnya toh saya bisa melewati semuanya, ini tidak lepas dari campur tangan sang maha kuasa, TUHAN YESUS. Stelah lulus SMA, saya berlibur di kampungku, kampung halamanku, kampong HEDHAPOMA desa TAKATUNGA kecamatan GOLEWA. Di sana saya menemukan tanaman yang subur, di mana tanaman itu menjadi  andalan desaku untuk di panen demi mencukupi kehidupan sehari-hari.

 
 

Ada juga tanaman lain, pokoknya banyak lah !! hehehe. Dalam benak saya, TUHAN sungguh adil, DIA memberikan kami sebauh desa walaupun di katakana udik, tapi subur dan saya bangga sekali. TUHAN terima kasih !!. Desaku anugerah ilahi !!. Melewati jalan separuh baik separuh buruk tapi saya bersyukur sekali atas pemberian TUHAN. Untuk ke kampong halamanku harus berjalan kaki dari kampong Ngorabolo, jalannya berliku-liku, penuh tanjakan dan longsor, sadis kan??? 


Hehehe sambil menyelam minum air, sambil berjalan sambil berolah raga !!. Entah perhatian pemerintah yang minim membuat desaku sampai sekarang belum masuk listrik. Ketika saya berjalan menuju desaku, saya melihat anak-anak SD dengan ramainya pergi ke sekolah, ada yang bernyanyi saking semangatnya. Saya hanya bisa melihat dan sedikit nada pujian dalam hati, HEBAT !!, berjalan sekita 3 km-an untuk ke kampong tetangga untuk sekolah. AMAZING . Saya berharap pemerintah bisa perhatikan desa kami.

Kamis, 05 Juni 2014

Tugas Bahasa Indonesia : Artikel Cerita dan macamnya



 

pendidikan.jpg
ARTIKEL BAHASA INDONESIA
 MEMBUAT TATA CARA MENGAJAR YANG MUDAH DAN MENYENANGKAN  BAGI SISWA SD
Perkembangan Cerita
Pada dasarnya cerita sudah ada sejak manusia di ciptakan di bumi ini. Cerita sudah dipublikasikan sejak manusia itu pertama kali mengenal bahasa dan sastra. Tidak mungkin bagi manusia memahami cerita tanpa mengerti bahasa dan sastra, karena sebelum memahami cerita, sudah barang tentu mansusia harus memahami dahulu bahasa dan sastranya.  Bahasa itu sendriri hadir atau muncul dengan sejarahnya masing-masing. Kita tidak tau kejelasan sejarah yang benar karena banyak sekali sejarah-sejarah yang muncul lahirnya bahasa. Tapi menurut yang saya baca, bahasa manusia diperkirakan lahir di Afrika, karena di tempat itulah beragam bahasa manusia muncul.

Cerita dan Macamnya
Cerita adalah suatu sarana untuk menyampaikan nilai pendidikan yang di kemas secara menarik sehingga siswa dapat memahami isi yang disampaikan dalam cerita tersebut. Dalam cerita banyak sekali makna yang terkandung, baik sebagai motivasi dalam kehidupan, sebagai pedoman, sebagai penyemangat, serta ada pula nilai dan norma yang terkandung di dalamnya. Di jaman yang semakin modern sekarang ini, cerita tidak lagi hanya di ceritakan secara langsung oleh si pencerita, tapi juga banyak media-media yang di gunakan untuk mempublikasikan cerita-cerita kepada kalayak, yakni di antaranya : media social seperti facebook, twiter, blogspot, dan juga media masa yang lain seperti majalah, televise, radio dan lain-lain. Dengan adanya media-media tersebut, maka kita tidak lagi susah paya mencari ataupun meminta orang untuk menceritakan cerita kepada kita secara langsung atau tatap muka, tapi kita bisa mengaksesnya lewat internet, ataupun mengeluarkan sedikit uang untuk membeli majalah-majalah dan atau buku-buku.
Cerita pada dasarnya terbagi mnejadi beberapa jenis di antaranya : mitos, dongeng, legenda, fabel, dan hikayat. Diantara jenis-jenis tadi, punya cirri khasnya tersendiri, sehingga kita bisa membedakan satu diantara yang lainnya. Disamping mempunyai cirri khasnya tersendiri, terdapat pula tujuan-tujuannya yang berbeda pula, tapi dari semua tujuan yang di sampaikan, sudah barang tentu punya tujuan yang bersifat baik.



Cara menyampaikan cerita yang baik
Berbicara tentang cerita, tentunya kita sudah tidak asing lagi karena pada umumnya kita semua sudah tau tentang cerita dan macamnya. Pada umumnya cerita terdiri dari beberapa bagian menurut tingkatannya. Dalam cerita terdapat makna  tersendiri baik di sampaikan secara langsung maupun secara tersembunyi , dimana harus membutuhkan analisa khusus dari pembaca maupun pendengar cerita.

Pada jaman dulu, cerita biasa di sampaikan secara langsung dimana antara si pencerita dan pendengar saling tatp muka. Seiring berkembangnya  ilmu pengetahuan komunikasi dan informasi , cerita tidak lagi di ceritakan secara langsung, tapi bias juga di dengar di radio, televisi ataupun meonton via youtube. Jika dilihat dari sisi positifnya, kita tidak lagi harus meminta orang untuk bercerita tapi kita bisa dengar dari siapaa dan kapanpun kita mau, tapi ada juga sisi negative di balik berkembangnya iptek, yaitu salah satunya cerita yang di sampaikan tidak lagi mengenal tingkatan usia.

Pada dasarnya maksud yang akan di sampaikan dalam cerita adalah baik adanya, di mana ada nilai moral didalamnya. Di era modern sekarang ini, banyak cerita-cerita yang tidak lagi memandang tujuan yang sebenarnya dari cerita, malah banyak yang menyimpang dari nilai-nilai moral. Di wesbsite-website banyak sekali kita temukan cerita yang berbau porno grafis dan porno aksi, sehingga banyak sekali tindakan-tindakan penyimpangan social  di masyarakat sebagai efek dari cerita tersebut, bisa jadi !!!.

Dalam menyampaikan cerita, si pencerita tidak hanya menguasai alur- alur dalam cerita, tokoh dalam cerita dan maksud serta tujuan dari cerita yang akan di sampaikan kepada pendengar ( jika secara langsung) atau pembaca( jika secara tak langsung),  tapi juga si pencerita juga harus pandai mengatur intonasi atau pelafalan, penekanan, dan juga tempo (jika secara langsung), dan ejaan atau kata ganti dan juga penempatan tanda baca ( jika melalui tulisan), sehingga makna atau tujuan dari cerita itu dapat di pahami dengan baik oleh pendengar dan atau pembaca cerita.
Adapun hal-hal lain yang harus diperhatikan ketika menceritakan sebuah cerita dengan baik, antara lain :
ü  Harus sesuai dengan sikon artinya, cerita yang akan di sampaikan secara langsung harus tepat dengan tingkat usia pendengar, sehingga mudah di pahami.
ü  Tidak mengarang atau memanipulasi cerita jika cerita yang di sampaikan itu ada unsur fakta, contohnya cerita sejarah Bangsa Indonesia, cerita Kitab suci, dan lain-lain.
ü  Cerita yang di sampai harus jelas, artinya bahasanya harus mudah di pahami, tidak menggunakan istilah-istilah khusus, tidak boleh berbelit-belit .

Penyampaian berita tidak semestinya pada situasi atau pada forum-forum yang formal, tapi juga bisa di mana saja kita berada dan kapan saja kita mau. Dalam hal penyampaian cerita juga, si pencerita harus menguasai secara keseluruhan isi cerita sehingga tidak terpotong-potong. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai orang yang sedang bercerita, entah pengalaman hidup, entah curahan hati, ataupun kejadian-kejadian yang pernah terjadi. 

Manfaat Cerita
Disamping cara bercerita dan macam cerita, tentunya cerita punya manfaat tersendiri. Saya teringat ketika saya masih kecil, saya sering di ceritakan sebuah dongeng oleh ibunda saya ketika sebelum tidur. Saya selalu teringat ketika ibunda sya bercerita tentang si kancil dan gajah, di mana si gajah walaupun badannya lebih besar tapi dia tidak sombong, dia selalu menghargai si kancil, sampai pada akhir cerita, si gajah di bantu oleh si kancil. Cerita ini sedikit menyampaikan pesan bahwa semua orang walaupun dia kaya, misikin, pintar, bodoh, ganteng cantik jelek, punya talenta sendiri-sendiri.
Tidak hanya itu, cerita juga punya banyak pesan atau nasihat yang baik untuk kita. Di dalam cerita punya banyak nilai pendidikan yang banyak kita temukan, seperti, katak dan kerbau, kucing dan ayam, angsa bertelur emas, pemimpin kodok, dan masih banyak yang lain lagi.
Dari contoh cerita-cerita di atas, kita bisa petik pesan yang disampaikan secara tersirat. Pesan itu tidak lain adalah pesan dari segi pendidikan nilai dan norma yang mengharuskan kita untuk mengimplementasikan ke kehidupan masyarakat secara umum dan keluarga secara khususnya. Disamping nilai pendidikan, ada juga nilai budaya, di mana dalam cerita-cerita terdapat pesan melestarikan budaya leluhur, budaya sejarah. Berbicara budaya sejarah, saya teringat dengan pepatah : “ bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarah bangsanya sendiri”, kalimat ini tidak begitu bermakna ketika kita hanya mendengar sepintas lalu saja, tapi jika kita merenungkan setelah mendengarnya, kalimat ini sangatlah bermakna disamping kita sebagai warga Negara Indonesia.
 Cerita sejarah bangsa Indonesia sangatlah penting untuk kita ketahui, karena dari sanalah kita dapat berdiri kokoh sebagai bangsa yang berdaulat. Cerita sejarah mengandung tujuan agar kita sebagai generasi penerus bangsa dapat memahami atau bahkan merenungkan kembali pengorbanan para pahlawan yang tiada hentinya berjuang demi kemerdekaan. Sekarang kita hidup di jaman kemerdekaan, tapi secara kasat mata, kita belum tentu merdeka yang sesungguhnya.

Minggu, 01 Juni 2014

soleman noah : kata cinta

kemarin Saya ngirim semua cinta saya, eh tukang posnya ngamuk katanya terlalu besar!!


Ternyata kamu itu seorang pelari! Karena kamu selalu berlarian di pikiranku, dan kamu juga seorang pencuri!! karena diam diam kamu telah mencuri cintaku


Saya di rumah sakit sekarang. Setelah 5 menit, saya akan dipindahkan ke ruang UGD. Dokter mengatakan kepada saya, saya akan mati jika saya berhenti mencintai kamu


ada langit ada bumi, ada kaya ada miskin, ada baik ada jahat, ada laki laki ada perempuan, begitu pula dengan kita ... ada cintaku dan cintamu



Jika kamu membalas sms ini berati kamu cinta kepadaku, jika kamu menghapus sms ini berati kamu sayang kepadaku, jika kamu mengabaikan sms ini berarti kamu rindu kepadaku.jadi kamu pilih yang mana?

jaga cinta kita dengan sebuah kepercayaan


meski segitiga punya 3 sudut, persegi punya 4 sudut, sebuah garis punya awal dan akhir, tapi cinta kita seperti lingkaran yang tak punya awal dan akhir

cinta itu sederhana, jika engkau tidak mampu membuatnya tertawa, cukuplah untuk membuatnya tidak terluka karena engkau



awal mula jatuh cinta hanyalah sekedar bergurau dan coba coba, lambat laun menjadi asa dan bertambah ambisinya.sehingga pada akhirnya orang yang dimabuk cinta meskipun drajatnya setingkat raja pasti akan menjadi budak bagi kekasihnya



laki laki dan perempuan adalah seperti sepasang sayap burung. jika kedua sayap sama kuatnya maka terbanglah burung itu ke puncak yang setinggi-tingginya. namun jika patah satu daripada dua sayap itu maka tak dapatlah terbang burung tersebut sama sekali.


ketika dimabuk cinta hampir tak meninggalkan jeda, sela, dan waktu. hingga tak bisa membedakan pagi dan senja untuk terus memikirkan dia


kesetiaan cinta teruji ketika cintamu tak tergoyahkan saat ia jauh di matamu. meski peluang berpaling sangatlah besar, engkau tetap KOKOH menjaga hatimu


jika engkau sangat mencintainya, ingin hidup bersama dengannya selamanya. datanglah ke rumahnya temui kedua orangtuannya. katakanlah bahwa engkau akan menjaganya, memenuhi kebutuhannya dan membahagiakannya dengan menikahinya


aku melihat gejolak cinta pada awalnya manis terasa namun pada akhirnya begitu pahit rasanya dan sempit jalannya